Rabu, 04 Januari 2012

SARI TAULADAN


PRABU KRESNA
PRABU KRESNA yang  waktu mudanya bernama Narayana, adalah putra Prabu Basudewa, raja negara Mandura dengan permaisuri Dewi Mahendra/Maekah (Jawa). Prabu Kresna lahir kembar bersama kakaknya, Kakrasana, dan mempunyai adik lain ibu bernama Dewi Sumbadra/Dewi Lara Ireng, putri Prabu Basudewa dengan permaisuri Dewi Badrahini. Prabu Kresna adalah titisan Sanghyang Wisnu yang terakhir. 
Selain sangat sakti dan dapat bertiwikrama, ia juga mempunyai pusaka-pusaka sakti, antara lain; Senjata Cakra, Kembang Wijayakusuma, Terompet/Sangkala Pancajahnya, Kaca paesan, Aji Pameling dan Aji Kawrastawan. Prabu Kresna mendapat negara Dwarawati setelah mengalahkan Prabu Narasinga, kemudian naik tahta bergelar Prabu Sri Bathara Kresna.
Prabu Kresna merupakan salah seorang tokoh vital dalam kisah Mahabharata. Kresna merupakan seorang yang bijaksana, pintar, dan sangat sakti. Senjata cakranya nyaris tak terkalahkan sehingga sangat ditakuti oleh semua pihak. Kepintaran dan kepiawaian Kresna dalam tata negara serta siasat dan taktik perang sudah tidak perlu diragukan lagi. Kemampuan Prabu Kresna dalam mengatur roda pemerintahan terbukti sangat baik dari tatanan dan kehidupan masyarakat negeri Dwaraka yang maju, makmur dan sentosa. Demikian pula dengan siasat dan taktik perang yang dimiliki oleh Prabu Kresna, tidak ada yang memungkiri kemampuannya dalam hal yang satu ini. Karena itu pulalah Kresna menjadi penasehat perang para Pandawa dalam Bharatayudha.
Sosok Kresna merupakan salah satu ikon besar dalam perang Bharatayudha. Keterlibatannya yang sesungguhnya lebih dari hanya sebagai sais kereta kuda Arjuna, dia juga merupakan teman sekaligus guru spiritual dan penasehat perang para Pandawa. Salah satu nasehatnya kepada Arjuna yang paling terkenal ada pada kitab Bhagawad Gita, sebuah wejangan yang diberikan Kresna kepada Arjuna ketika timbul keragu-raguan Arjuna untuk melawan saudara-saudara sepupunya (Kurawa) dan para tetua Hastina lainnya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar