Kedelai, Bahan Pangan
Penyayang Tulang
JOGYAKARTA – Seiring dengan
meningkatnya usia harapan hidup dan jumlah lansia di Indonesia , diperkirakan prevalensi
terjadinya osteoporosis atau pengeroposan tulang meningkat. Kehilangan massa tulang kebanyakan
dialami oleh wanita berusia 40 tahun ke atas, yaitu setelah mengalami
menopause, pada waktu itu produksi hormon estrogennya rendah. Akibatnya, kini
banyak ditawarkan terapi sulih hormon estrogen.
Cara ini berhasil menurunkan kecepatan
kehilangan massa
tulang, tapi memiliki efek samping yang menakutkan yaitu dapat memicu munculnya
kanker payudara dan endometrium (rahim). Belakangan ini muncul raloxifene.
Yakni senyawa yang disebut modulator reseptor estrogen selektif (MRES). MRES
adalah senyawa non-steroid yang mampu mengikat dan berinteraksi dengan reseptor
estrogen. Hasilnya, senyawa tersebut mampu meningkatkan masa tulang atau
mencegah kehilangan masa tulang.
Salah satu senyawa
yang menyerupai estrogen (estrogen-like) yang terdapat di dalam tanaman adalah
isoflavon. Senyawa ini memiliki potensi sebagai MRES dan memberikan efek yang
positif terhadap tulang, seperti halnya raloxifene. Asalnya dari tanaman maka
disebut fito-estrogen. Tak heran jika banyak peneliti menyarankan untuk
mengkonsumsi MRES alami, seperti
isoflavon karena tanpa memberikan efek samping yang merugikan.
Kedelai Isoflavon
tergolong kelompok flavonoid, senyawa polifenolik yang banyak ditemukan dalam
buah–buahan, sayur-sayuran, dan biji-bijian. Yang termasuk isoflavon di
antaranya adalah genistin, daidzin, genistein, dan daidzein.Dilaporkan oleh
Mazur (1998), dari beberapa bahan pangan yang telah dianalisis, diketahui
kedelai menempati urutan pertama, mengandung daidzein 10,5 - 85 dan genistein
26,8 - 120,5 mg/100 g berat kering.
Sedangkan urutan
kedua biji semanggi (clover), hanya mengandung daidzein 0,178 dan genistein
0,323 mg/100 g berat kering. Oleh karenanya, sampai sekarang kedelai menjadi
pilihan utama sebagai sumber isoflavon. Kedelai sebagai sumber pangan dapat
dikonsumsi melalui berbagai produk olahannya seperti bubuk kedelai, isolat dan
konsentrat protein kedelai, soybean paste, tahu, tempe dan tauco. Belakangan ini telah banyak
penelitian yang mencoba mengetahui efek osteoprotektif dari protein kedelai dan
isoflavonnya. Studi dengan menggunakan tikus yang diovariektomi (diambil
ovarium/indung telurnya, sebagai model pascamenopause) oleh beberapa peneliti
telah terbukti, diet dengan kaya isoflavon kedelai dapat mempertahankan baik
tulang tengkorak maupun vertebra sehingga mampu bersifat osteoprotektif.
Bahram H. Arjmandi
dan koleganya dari Departement of Nutritional Sciences, Oklahoma State
University telah melaporkan bahwa konsumsi 40 g protein kedelai setiap hari
selama tiga bulan pada wanita pascamenopause (tanpa TSH), secara nyata
menurunkan ekskresi
deoksipiridinolin (Dpd) urin. Dpd merupakan marker (penanda) spesifik
untuk resorpsi sel-sel tulang. Dpd urin rendah berarti proses resorpsi sel-sel tulang berlangsung baik.
Demikian halnya, hasil pengamatan terhadap wanita-wanita pascamenopause
di Jepang. Adanya asupan protein kedelai memberikan respons ekskresi Dpd yang
rendah di dalam urin mereka.
Setidaknya terdapat dua alasan mengapa kedelai meningkatkan pembentukan
tulang. Pertama, isoflavon kedelai menstimulasi aktivitas osteoblastik
(pembentukan sel-sel tulang) melalui
aktivitas reseptor-reseptor estrogen.
Kedua, kedelai atau isoflavonnya meningkatkan produksi hormon pertumbuhan:
insulin-like growth factor -1 (IGF-1). Hasil pengamatan terhadap wanita–wanita
pra-; peri-, dan pasca-menopause diketahui konsentrasi IGF-1 memiliki korelasi
yang positif dengan pembentukan masa tulang. Hormon ini ikut beperan aktif
dalam meningkatkan aktivitas osteoblastik.
Dosis
Berapakah dosis isoflavon yang diperlukan? Peneliti dari Department of
Food Science and Human Nutrition, University of Illinois, Susan M Potter dan
kawan-kawan telah meneliti hal tersebut dengan memberikan suplementasi protein
kedelai yang mengandung isoflavon sebesar 56 mg dan 90 mg /hari selama 6 bulan
kepada 66 wanita pascamenopause.
Hasilnya, densitas mineral tulangnya pada kelompok 90 mg/hari meningkat,
sedangkan pada kelompok 56 mg/ hari tidak. Informasi ini memberikan petunjuk
bahwa asupan isoflavon minimal
setiap hari sangat diperlukan untuk mencapai efek positif menjaga
kesehatan tulang. Ho dan kawan-kawan
dalam Journal of Bone Mineral Research, edisi Juli 2001, melaporkan asupan
kedelai dapat mengoptimalkan pencapaian densitas masa tulang wanita-wanita Cina
yang terbiasa mengkonsumsi produk kedelai.
Mereka menunjukkan asupan kedelai dapat memelihara densitas mineral tulang
kerangka (DMTK) wanita Cina yang berumur 30-40 tahun. Dalam studinya selama
tiga tahun, wanita yang mengkonsumsi sebesar 15,2 mg isoflavon kedelai /hari
kehilangan DMTKnya jauh lebih rendah dibanding yang mengkonsumsi sebesar 1,40
mg isoflavon kedelai/hari.
Hasil penelitian di atas mengindikasi bahwa untuk pencapaian puncak
densitas masa tulang diperlukan isoflavon kedelai sekitar 15 mg/hari, sedangkan
untuk mempertahankan masa tulang diperlukan asupan isoflavon yang lebih tinggi
yaitu sekitar 90 mg/hari.
Perbandingan
Sebagai perbandingan, di Jepang asupan isoflavon kedelai rerata mencapai 35-200 mg/hari, merupakan negara
yang warganya paling tinggi mengkonsumsi kedelai. Hal ini tampaknya sangat
berkaitan dengan rendahnya insiden osteoporosis wanita-wanita Jepang.
Di Indonesia, asupan isoflavonnya kurang lebih hanya 40 mg/hari atau
setara dengan13,3 g kedelai /hari. Konsumsi sebesar itu, boleh jadi telah
membantu pencapaian puncak massa tulang. Tetapi, jauh dari mencukupi untuk
menahan kehilangan massa tulang wanita-wanita berusia di atas 40 tahun
(pascamenopause) dan para lansia.
Oleh karenanya, jika dimaksudkan untuk mencegah osteoporosis, kita perlu
meningkatkan konsumsi produk-produk yang berbasis kedelai lebih dari dua kali
lipat. Oleh karena itu,
jadikanlah produk olahan kedelai sebagai menu penting bagi keluarga Anda.
”Tulang Anda masa depan Anda,
maka sayangilah”.
(Wisnu Adi Yulianto)
Penulis
adalah Dosen Universitas Wangsa Manggala Yogyakarta.
Copyright © Sinar Harapan 2003
(** disadur dan dikutip
dari “Susu Kedelai – susu nabati yang menyehatkan.Ir. Eddy Mudjajanto &
Fauzi R.Kusuma SP-P.T AgroMedia Pustaka,Cetakan Pertama November 2005)
KEDELAI-SUMBER-PANGAN-BERGIZI-TINGGI
I.TINJAUAN UMUM.
Menurut Shen Nung pada tahun 1838
S.M, tanaman yang pertama dibudidayakan dimuka bumi ini adalah kacang
kedelai,yakni sejak 1500 tahun S.M. Diantara jenis kacang, kedelai
merupakan sumber protein,mineral, lemak, dan serat yang paling baik.
Berdasarkan berbagai penelitian ilmiah , terbukti
bahwa kedelai dengan berbagai produknya (tempe dan susu kedelai) mampu
mengatasi penyakit kanker (usus, payudara, dan prostate), menurunkan kadar
Cholesterol, menghambat menopause, mencegah osteoporosis, dan mampu
meningkatkan imunitas tubuh.
Karena itu, susu kedelai bisa menggantikan
susu sapi, terutama untuk balita yang mengalami LACTOSE
INTOLERANCE(Kondisi seseorang dimana kandungan enzyme lactosanya
rendah, sehingga tidak mampu mencerna lactosa dari susu sapi, dan mengakibatkan
terjadinya diarre jika mengkonsumsi susu sapi.
Ada yang menarik dari kandungan mineral susu
kedelai yaitu adanya SELENIUM sebesar 1.3MG. Pada
umumnya,selenium hanya dapat ditemukan dalam bahan pangan hewani.Sementara
dalam bahan pangan nabati, selenium hanya ada dalam kurma,minyak zaitun, dan
biji bunga matahari.
Kandungan vitamin yang cukup besar pada
susu kedelai yang juga berkhasiat menurunkan cholesterol; adalah THIAMIN
(VITAMIN B1) dan NIASIN. Susu kedelai juga mengandung lemak essensial
diantaranya OLEAT, LINOLEAT, dan LINOLENAT.
Lemak essensial berperan penting dalam menurunkan kandungan cholesterol.Tidak
mengherankan jika Susu Kedelai juga berkhasiat menrunkan kolesterol.
II. KHASIAT SUSU KEDELAI
Berbagai khasiat susu kedelai yang dapat
dimanfaatkan adalah :
- Mengatasi
Intoleransi Laktosa.
- Minuman
untuk penderita AUTISME.
- Minuman
untuk VEGETARIAN.
- Mengurangi
Kadar Kholesterol Darah.
- Mencegah
Arteriosklerosis,Hipertensi, Penyakit Jantung Koroner, dan Stroke
- Mencegah
Diabetes Melitus.
- Menghambat
Menopause, dan Osteoporosis.
- Mencegah
Migraine.
- Mencegah
Kanker.
- Mencegah
Penuaan Dini.
1. Mengatasi Intolrensi Laktosa.
Air Susu Ibu (ASI) merupakan minuman sekaligus
makanan terbaik dan alami untuk bayi.Yang paling bersih, bergizi, dan murah.
Namun, karena berbagai kendala atau alas an, tidak
sedikit kaum ibu yang coba menggantikan ASI dengan susu sapi. Padahal, pada
kenyataannya banyak anak, terutama balita yang allergi terhadap susu sapi.
Responnya bisa berupa mual, muntah, diarre, dan gejala sakit perut lainnya. Ini
pertanda system pencernaan tidak mampu mencerna dan menyerap laktosa (lemak
susu) dengan baik. Kondisi demikian dikenal dengan istilah INTOLERANSI
LAKTOSA; yang disebabkan terbatasnya enzyme lactase dalam tubuh- yang
berfungsi memecah laktosa menjadi glukosa dan galaktosaa (monosakarida) agar
lebih mudah dicerna usus.
Sebagai alternative, susu kedelai dapat dijadikan
pengganti susu sapi dan minuman pendamping ASI bagi balita. Salah satu
kelebihan susu kedelai dibandingkan dengan susu sapi adalah, tidak adanya
laktosa susu . Karena itu, anak yang allergi terhadap susu sapi sangat
dianjurkan untuk mengkonsumsi susu kedelai; demikian juga untuk orang dewasa
yang allergi terhadap susu sapi.
Khusus untuk balita, susu kedelai sebaiknya
diberikan setelah anak berumur diatas satu tahun. Porsinya cukup 250 500 ml.
atau 1 – 2 gelas perhari. Dua gelas susu kedelai mampu men-suplai 30 %
kebutuhan protein perhari bagi balita. Susu kedelai dapat diberikan setelah atau sebelum makan, tergantung
kebiasaan dan selera anak.
2.MINUMAN UNTUK PENDERITA AUTISME.
AUTISME adalah gangguan perkembangan yang
terjadi pada masa anak-anak, sehingga membuat seseorang tidak mampu mengadakan
interaksi sosial dan seolah-olah hidup dalam dunianya sendiri. Autisme
pada anak-anak biasanya disebut AUTISME INFATIL.
Penderita Autisme sebaiknya tidak mengkosumsi
makanan yang mengandung KASEIN (Protein susu) dan GLUTEIN (protein tepung).
Karena selain sulit dicerna , makanan yang mengandung kedua jenis protein
tersebut dapat menyebabkan gangguan fungsi otak. Jika dikonsumsi perilaku
penderita autisme akan menjadi lebih hiperaktif.
Sumber Kasein berasal dari susu hewani (susu sapi)
serta berbagai macam produknya, seperti keju dan krim. Bagi penderita Autisme , Susu Sapi dapat diganti
dengan SUSU KEDELAI. Dengan demikian, para penderita autisme
tetap memperoleh masukan protein, vitamin, dan mineral yang cukup.
Hal terpenting dari semua itu, susu
kedelai tidak mengandung KASEIN dan GLUTEIN.
3. MINUMAN UNTUK VEGETARIAN.
Vegetarian adalah orang yang menganut pola makan
berpantang daging, termasuk produk pangan lainnya yang berasal dari hewan
seoerti telur , susu serta hasil olahannya.
Namun pada kenyataannya para vegetarianpun sangat
membutuhkan sumber gizi hewani-yang merupakan sumber gizi tinggi bagi
pertumbuhan dan perkembangan tubuh manusia.
Bagi vegetarian, susu kedelai dapat disajikan
sebagai minuman utama. Selain enak dan menyegarkan, nilai gizinya tidak kalah
dengan susu sapi. Susu kedelai merupakan minuman sumber vitamin
(B1,B2,B6, dan provitamin A), sumber mineral
(Kalsium,Magnesium,Selenium,Fosfor), sumber Karbohidrat,
sumber Protein, dan sumber Lemak.
4.MENGURANGI KADAR KOLESTEROL DARAH.
Didalam tubuh kolesterol akan bergabung dengan
protein, membentuk senyawa yang disebut LIPOPROTEIN; yang
terdiri dari dua jenis yaitu LOW DENSITY LIPOPROTEIN (LDL) dan
HIGH DENSITY LIPOPROTEIN (HDL).
LDL dikenal sebagai Kolesterol Jahat,
karena sering memicu penumpukan plak kolesterol didinding arteri. Sementera HDL
dikenal sebagai Kolesterol Baik, karena berfungsi membersihkan
kolesterol di dinding arteri dan membawanya kembali kehati tempat kolesterol
dipecah dan dikeluakan.
Susu Kedelai mampu menghalau kolesterol jahat
(LDL), karena susu kedelai mengandung LESITIN; yang bersifat
mengemulsi (melarutkan) kolesterol dalam darah, sehingga tidak ada lagi
penyempitan dan penyumbatan. Khasiat lesitin ini telah diteliti oleh Dr. Edward
dan dipublikasikan dalam Biocontrol News and Information,Discover &
Science News.
Selain Lesitin; Zat Gizi lain yang dapat menggempur
kolesterol adalah ISOFLAVON yang berfungsi sebagai antioksidan
dan mampu meningkatkan HDL.Penelitian olah America Heart Association menunjukkan
konsumsi SUSU KEDELAI selama tiga bulan mampu
meningkatkan HDL rata-rata 4,7 %.
5. Mencegah Arteriosklerosis,Hipertensi,Jantung
Koroner, dan Stroke.
Selain Lesitin dan Isoflavon;Susu Kedelai juga
mengandung VITAMIN E (TOKOFEROL) yang juga dapat membantu
mencegah terjadinya Penyakit Jantung Koroner dan Stroke. Vitamin E ini juga
mampu mencegah Teroksidasinya kolesterol LDL; sehingga tidak menimbulkan Plak
yang menyebabkan tersumbatnya pembuluh darah arteri, dan meremajakan kembali
arteri yang sudah tua, sehingga lebih elastis dan menghindari terjadinya
Arteriosklerosis (pengerasan pembuluh darah).
Penelitian pada HARVARD UNIVERSITY;
menunjukkan mereka yang memperoleh Vitamin E 200 I.U/ hari; risiko mendapat
gangguan kardiovaskular berat menurun sebesar 34 %. Kandungan asam Folat dan
Vitamin B6 dalam susu kedelai juga dapat mencegah penyakit jantung.
Untungnya lagi Susu kedelai mengandung mineral
Magnesium yang mampu mengatur tekanan darah seseorang.Tidak hanya itu,
hasil penilitian Jery L. Nadler dari City of Hope Medical
Center – California; menyebutkan Magnesium mampu menghambat pelepasan TROMBOKSAN
– yaitu suatu zat yang membuat Trombosit (kepingan darah) menjadi lebih
lengket dan mudah membentuk gumpalan, sehingga mampu mencegah naiknya
tekanan darah sekaligus mencegah stroke dan gangguan jantung.
6. MENCEGAH DIABETES MELITUS.
Diabetes Melitus muncul karena tubuh
kekurangan Insulin; yang mengakibatkan kelainan metabolisme karbohidrat,
protein, lemak, air, dan elektrolit.
Susu kedelai yang mengandung Asam Amino Glisin dan
Asam Amino Arginin mampu menjaga keseimbangan Hormon Insulin. Selain itu,
protein dalam susu kedelai lebih mudah diterima organ ginjal dibandingkan
dengan protein hewani.
Karena itu Susu Kedelai baik dikonsumsi oleh
penderita Diabetes Melitus.
7. Hambat Menopause dan Cegah
Osteoporosis.
Kendati prose alami, tak sedikit kaum wanita
merasa takut dan khawatir menghadapi masa menopause. Hal ini wajar karena
proses yang ditandai dengan berhentinya siklus menstruasi itu kerap menimbulkan
gangguan psikis dan fisik yang sangat mengganggu; baik sebelum maupun setelah
memasukinya.
Berhentinya siklus haid pada wanita menopause
sangat dipengaruhi oleh Hormon Estrogen yang diproduksi oleh Kelenjar Ovarium. Karena itu terapi medis yang biasa
diberikan adalah Hormone Replacement Therapy (HRT).
Meskipun cukup ampuh mengatasi beberapa sindroma
menopause; tetapi dalam jangka panjang bisa menyebabkan gangguan kesehatan;
antara lain Kanker Payudara (33%),Stroke (49.1 %), Thromboemboli (125.3 %), dan
Penyakit Jantug (34.4%)- (Woman Health Initiaive USA).
Solusi yang bisa dilakukan adalah terus mencari
dan meneliti FITO-ESTROGEN atau ESTROGEN yang
berasal dari tumbuh-tumbuhan .
Salah satunya yang terbukti efektif mengatasi
sindroma menopause adalah ISOFLAVON yang terkandung dalam Susu
Kedelai. Selain harganya murah; produknya juga telah dikenal masyarakat.
Selain Isoflavon, zat gizi susu kedelai yang dapat
menghambat menopause adalah Vitamin E; yang bermanfaat menjaga keseimbangan
hormone yang memperlambat terjadinya menopause. Vitamin E alami lebih mudah
diserap tubuh dibandingkan Vitamin E sintetik.
Selain mampu menghambat Menopause, Isoflavon
ternyata dapat mencegah Osteoporosis; dengan menstimulir proses Osteoblastik
melalui aktifitas reseptor estrogen; dan meningkatkan produksi Hormon
Pertumbuhan –(Insuline Like Growth Factor 1 (IGF-1). Mengkonsumsi Susu
Kedelai secara teratur dapat mempertahankan tulang tengkorak dan tulang
belakang. (Susan M.Potter –University of Illionis – USA)
8. Mencegah Migraine
MIGRAINE dikenal juga dengan sakit kepala
sebelah yang berulang dan bersifat idiopatik (timbul dengan sendirinya tanpa
diketahui penyebabnya); serta bersifat kambuhan.
Penyakit ini lebih banyak menyerang wanita
disbanding pria (3 : 1). Faktor utamanya adalah adanya siklus hormonal pada
wanita. Dengan sifatnya yang idiopatik migraine sangat berkaitan dengan
perubahan biokimiawi.
Mengkonsumsi susu kedelai secara teratur dapat
mencegah dan meredakan migraine; terutama yang disebabkan oleh DEFFISIENSI ZAT
GIZI. Hal ini disebabkan karena Susu Kedelai merupakan sumber Vitamin B-Complek
(kecuali B12), Mineral, (terutama Kalium), dan Asam Amino (terutama Lisin)
dengan jumlah cukup tinggi.
9. Minuman Anti Kanker.
Apakah anda pernah mendengar atau melihat iklan
susu yang mampu mencegah kanker? Susu tersebut adalah SOYMILK
alias Susu Kedelai. Karena Susu Kedelai merupakan salah satu minuman kesehatan
sumber mineral, selenium, Vitamin E, Isoflavon, dan Asam Amino Triptopan.
Untuk mengatasi paparan radikal bebas pemicu,
kanker diperlukan zat atau senyawa yang berfungsi sebagai anti-oksidan . Selain
Selenium, anti-oksidan pada Susu Kedelai adalah Vitamin E dan Genistein, yang
secara sinergis mampu menghalau kanker.
10. Mencegah Penuaan Dini.
Bagi setiap orang; memjadi tua adalah sebuah
kepastian yang sebenarnya tidak perlu ditakutkan. Salah satu cara yang diyakini
paling ampuh menangkal penuaan dini adalah dengan mengandalkan ANTI-OKSIDAN
yang bersumber dari makanan atau minuman. Mengkonsumsi makanan atau minuman
sumber anti-oksidan merupakan pilihan bijak, sekaligus pilihan tepat untuk
mengatasi penuaan dini.
Anti-oksidan umumnya berasal dari golongan vitamin
dan mineral; diantaranya vitamin B, E, C, Beta-Karoten, Chromium, Selenium,
Kalsium, Tembaga, Magnesium, dan Isoflavon.
Susu Kedelai layak dimasukkan kedalam daftar menu
diet Anda, agar Anda tetap awet muda. Susu Kedelai mengandung berbagai zat
senyawa ANTI-AGING (menghambat penuaan dini).
http://vinadanvani.wordpress.com/2008/02/27/
KANDUNGAN-GIZI-SUSU-KEDELAI-TAK-KALAH-DENGAN-SUSU-SAPI
Kalau harga susu sapi membubung tinggi,
mungkin susu kedelai bisa jadi pengganti. Sebab mutu proteinnya nyaris
sama dengan susu sapi. Dua gelas susu kedelai sudah dapat
memenuhi 30% kebutuhan protein sehari
Sejak abad II sebelum Masehi, susu kedelai sudah dibuat di negeri Cina. Darisana
kemudian berkembang ke Jepang dan setelah PD II masuk ke Asia Tenggara. Di
Indonesia, perkembangannya sampai saat ini masih ketinggalan dengan Singapura , Malaysia ,
dan Filipina. Di Malaysia dan Filipina susu kedelai dengan nama dagang
“Vitabean” yang telah diperkaya dengan vitamin dan mineral, telah dikembangkan
sejak 1952. Di Filipina juga dikenal susu kedelai yang populer dengan nama
“Philsoy”. Sementara di tanah air baru beberapa tahun terakhir dikenal susu
kedelai dalam kemasan kotak karton yang diproduksi oleh beberapa industri
minuman.
Sejak abad II sebelum Masehi, susu kedelai sudah dibuat di negeri Cina. Dari
Gizi
susu kedelai
Komposisi susu kedelai hampir sama dengan susu sapi
(lihat tabel). Karena
itu susu kedelai dapat digunakan sebagai pengganti susu sapi. Susu ini baik
dikonsumsi oleh mereka yang alergi susu sapi, yaitu orang-orang yang tidak
punya atau kurang enzim laktase dalam saluran pencernaannya, sehingga tidak
mampu mencerna laktosa dalam susu sapi.
Laktosa
susu sapi yang lolos ke usus besar akan dicerna oleh jasad renik yang ada di sana . Akibatnya, orang
yang tidak toleran terhadap laktosa akan menderita diare tiap kali minum susu
sapi. Umumnya, mereka orang dewasa yang tidak minum susu pada waktu masih
kecil. Karenanya, penderita kebanyakan berasal dari kawasan Asia, Afrika, Amerika
Latin, dan negara-negara berkembang.
Untuk balita dua gelas susu kedelai sudah dapat memenuhi
30% kebutuhan protein sehari. Dibandingkan dengan susu sapi, komposisi asam
amino dalam protein susu kedelai kekurangan jumlah asam amino metionin dan
sistein. Tetapi, karena kandungan asam amino lisin yang cukup tinggi, maka susu
kedelai dapat meningkatkan nilai gizi protein dari nasi dan makanan sereal
lainnya.
Mutu protein dalam susu kedelai hampir sama dengan mutu
protein susu sapi. Misalnya, protein efisiensi rasio (PER) susu kedelai adalah
2,3, sedangkan PER susu sapi 2,5. PER 2,3 artinya, setiap gram protein yang
dimakan akan menghasilkan pertambahan berat badan pada hewan percobaan (tikus
putih) sebanyak 2,3 g pada kondisi percobaan baku. Susu kedelai tidak
mengandung vitamin B12 dan kandungan mineralnya terutama kalsium
lebih sedikit ketimbang susu sapi. Karena itu dianjurkan penambahan atau
fortifikasi mineral dan vitamin pada susu kedelai yang diproduksi oleh industri
besar.
Dari
seluruh karbohidrat dalam susu kedelai, hanya 12 - 14% yang dapat digunakan
tubuh secara biologis. Karbohidratnya terdiri atas golongan oligosakarida dan
golongan polisakarida. Golongan oligosakarida terdiri dari sukrosa, stakiosa,
dan raffinosa yang larut dalam air. Sedangkan golongan polisakarida terdiri
dari erabinogalaktan dan bahan-bahan selulosa yang tidak larut dalam air dan
alkohol, serta tidak dapat dicerna.
Secara
umum susu kedelai mempunyai kandungan vitamin B2, B2
niasin, piridoksin, dan golongan vitamin B yang tinggi. Vitamin lain yang
terkandung dalam jumlah cukup banyak ialah vitamin E dan K.
Salah
satu produk susu kedelai yang baik adalah Melilea Organic Soya Drink produk susu kedelai yang diproses melalui
teknologi modern sehingga menghasilkan gizi tinggi, tekstur yang lembut dan
cita rasa yang benar-benar lezat. Nilai gizi dari kacang kedelai yang
mengandung protein kacang kedelai, zat besi dan gizi-gizi lain yang baik untuk
tubu Anda, tetap Anda rasakan! Sangat cocok untuk bayi yang alergi terhadap
susu Sapi, dan sangat baik di konsumsi bagi mereka yang mengalami obesitas,
karena tidak mengandung kolesterol, serta kandungan Flavanoidnya sangat baik.
Bagi
yang ingin membeli atau menjadi distributor susu soya organik melilea atau
produk melilea lain bisa menghubungi :
IBU LINA (netrynf@yahoo.com)
Jl. Pamenang no 5 Kediri ,
Jatim
Tlp. 0354-68130
HP : 08125905358
DIarsipkan di bawah: Susu
Soya Melilea
KANDUNGAN-GIZI-SUSU-KEDELAI
Kandungan zat gizi
yang terdapat dalam susu kedelai antara lain :
Protein bernilai tinggi : merangsang
pertumbuhan sel2 otak khususnya dimasa pertumbuhan, menjaga metabolisme tubuh
di usia2 produktif dan lansia.
Lecitin : Bermanfaat untuk
menghaluskan dan meremajakan kulit, menjadikan kulit lebih putih, bersih alami.
Genestein : bahan aktif anti kanker,
melawan sel2 aktif penyebab kanker.
Mengkonsumsi susu
kedelai sangat dianjurkan untuk penderita penyakit kronis berikut :
Pernyakit jantung : Susu kedelai
mengurangi kadar kolesterol yang menyebabkan penyumbatan pada saluran2 jantung.
Osteoporosis – kerapuhan pada
tulang : Riset membuktikan bahwa orang yang mengkonsumsi susu kedelai memiliki
tulang yang lebih kuat dan juga memiliki kandungan mineral lebih banyak pada
tulangnya.
Pencegahan terhadap tumor dan kanker
: Kedelai mengandung genestein yang menghambat terjadinya fase awal tumor dan
kanker.
Gangguan ginjal, diabetes :
Mengkonsumsi susu kedelai mengurangi kadar nitrogen dan urea pada darah,
sehingga sangat baik bagi penderita diabetes.
sumber: milky
soymilk
Tidak ada komentar:
Posting Komentar