Rabu, 04 Januari 2012

KHASANAH PENGETAHUAN

SIFAT KIKIR
 QS An-Nisa', 4 : 37 

            Salah satu dari sekian sifat yang mengurangi keikhlasan adalah kekikiran dan keegoisan yang ada dalam tiap diri manusia. Allah menerangkan kecenderungan ini dalam firman-Nya dalam surat Al-Ma'arij, 70: 19-21.
Untuk mendapatkan nilai keikhlasan, seseorang harus mampu melawan segala sisi negatif jiwanya, kemudian menggantikannya dengan pengorbanan dan penafian diri. Untuk mendapatkan keberuntungan, seseorang, seseorang harus mampu menyucikan dirinya sendiri dari kekikiran jiwanya, sebagimana Allah jelaskan kepada kita dalam ayat : " dan barang siapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya, maka mereka itulah orang-orang yang beruntung" (QS At-Tagabun, 64: 16).
Ini merupakan langkah mudah bagi seseorang untuk melatih jiwanya, untuk tidak mempercayai dirinya sebagai pribadi yang berkecyukupan. selalu merasa curiga pada sisi jahat jiwa manusia adalah bagian terpenting , namun keburukan dari sifat egois dan kikir seharusnya tidak disalahartikan.
Didalam masyarakat awam, dimana masyarakatnya tidak memiliki rasa takut dan tidak yakin kepada ALLAH serta hari kiamat, ego dan kekikiran adalah sebuah falsafah hidupnya.
Orang-orang seperti ini memahaminya sebagai suatu kewaspadaan dalam menempatkan kebutuhannya di atas kebutuhan orang lain dan hanya membela keinginan dan harapan-harapan diri sendiri serta menganggap ini sebagai sebuah perbuatan baik. 
Karena itu, mereka tidak pernah mempertimbangkan apa yang akan mereka pertanggungjawabkan dihadapan Allah kelak
(Harun Yahya, Keikhlasan Dalam Telaah Al Qur'an 2003)-                                                              
Dari : Miracle Reference , Hal. 166


Pentingnya Sebuah Keikhlasan, bisa menolong sesama insan yang membutuhkan pertolongan. Ini gambaran bhakti sosial relawan Masjid Jogokariyan, ketika terjadi bencana ERupsi Merapi di Sleman 2010.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar